10 Mitos dan Fakta Seputar Daging Steak yang Perlu Anda Ketahui!

Meatguy Steakhouse by   Leo Bisma chef August 20, 2024

Steak adalah hidangan favorit bagi banyak orang, tetapi ada banyak mitos yang sering disalahpahami. Apakah steak harus selalu dimakan medium-rare? Apakah steak tanpa marbling kurang lezat? Dalam artikel ini, kami membahas mitos dan fakta seputar daging steak agar Anda lebih percaya diri dalam memilih dan memasak steak sesuai selera.

10 Mitos dan Fakta Seputar Daging Steak yang Perlu Anda Ketahui!

Daging steak adalah salah satu hidangan yang paling populer dan digemari di seluruh dunia. Namun, banyak mitos yang berkembang seputar cara memasak, menyajikan, dan mengonsumsi steak.

Dari tingkat kematangan yang dianggap ideal hingga anggapan bahwa steak mahal selalu lebih enak, mitos-mitos ini sering kali membuat orang bingung atau salah persepsi.

Artikel ini akan membahas mitos dan fakta seputar daging steak, memberikan penjelasan yang jelas untuk membantu Anda menikmati steak dengan cara yang benar dan optimal.

1. Steak Harus Dimakan Medium-Rare untuk Menikmati Rasanya

Banyak yang percaya bahwa tingkat kematangan medium-rare adalah cara terbaik untuk menikmati steak. Namun, kenyataannya, tingkat kematangan steak adalah soal preferensi pribadi.

Bagi beberapa orang, tekstur juicy pada medium-rare sangat disukai, tetapi yang lain mungkin lebih menikmati tekstur lebih matang pada medium atau bahkan well-done.

Penting untuk diingat bahwa potongan berkualitas tinggi tetap terasa lezat di berbagai tingkat kematangan, asalkan dimasak dengan benar. Kuncinya adalah menghindari steak yang terlalu matang hingga kehilangan kelembutannya.

2. Steak Harus Dibalik Sekali Saja Saat Memasak

Ada anggapan bahwa steak harus dibalik sekali saja selama memasak. Sebenarnya, membalik steak beberapa kali dapat membantu memasaknya lebih merata dan mencegah bagian luar terlalu kering.

Teknik ini juga memungkinkan steak mendapatkan tingkat kematangan yang diinginkan dengan lebih baik.

Pastikan membalik steak hanya ketika bagian bawahnya sudah mendapatkan crust yang sempurna, biasanya setelah 2-3 menit memasak di wajan panas.

3. Daging Beku Tidak Cocok untuk Steak

Steak dari daging beku sering dianggap kurang enak dibandingkan steak segar. Faktanya, steak beku tetap bisa lezat jika dicairkan dengan benar.

Pastikan daging dicairkan secara perlahan di lemari pendingin untuk menjaga tekstur dan kualitasnya. Setelah dicairkan, perlakukan steak seperti biasa, dengan bumbu sederhana atau marinasi ringan.

Hasilnya tetap juicy dan lezat, terutama jika steak dimasak dengan teknik yang tepat.

Baca juga: Bumbu Rempah Terbaik Yang Meningkatkan Rasa Steak

4. Steak Harus Direndam dalam Marinasi Berat untuk Rasa Maksimal

Banyak yang percaya bahwa steak harus direndam dalam marinasi berat agar rasanya maksimal.

Padahal, potongan daging berkualitas tinggi hanya membutuhkan bumbu sederhana seperti garam dan lada hitam. Garam membantu meningkatkan rasa alami daging, sementara lada hitam menambahkan sedikit kehangatan pada aromanya.

Marinasi berat justru dapat menutupi rasa alami dari daging, terutama pada potongan premium seperti ribeye atau tenderloin. Untuk steak berkualitas, teknik memasak yang benar seperti searing pada suhu tinggi jauh lebih penting untuk menonjolkan cita rasanya.

5. Daging Merah pada Steak Mengandung Darah

Cairan merah yang sering terlihat pada steak tidak mengandung darah, meskipun banyak orang mengira demikian.

Cairan tersebut adalah myoglobin, protein yang membawa oksigen dalam jaringan otot. Myoglobin memberikan warna merah pada daging mentah dan berubah menjadi kecokelatan saat dimasak.

Steak yang dimasak medium-rare tetap memiliki sedikit myoglobin, sehingga cairan merahnya masih terlihat. Fakta ini menunjukkan bahwa steak yang terlihat "berdarah" sebenarnya aman dan tetap lezat untuk dinikmati.

6. Steak Mahal Selalu Lebih Enak

Harga steak tidak selalu menentukan kualitas rasa. Potongan mahal seperti wagyu atau dry-aged ribeye memang memiliki marbling tinggi yang memberikan tekstur juicy, tetapi teknik memasak lebih berperan dalam menghasilkan rasa yang enak. 

Potongan yang lebih terjangkau, seperti flank steak atau flat iron, juga dapat menjadi hidangan yang luar biasa jika dimasak dengan benar. Teknik seperti marinasi ringan, slow-cooking, atau penggunaan bumbu sederhana dapat membuat potongan daging yang lebih murah terasa mewah.

Jadi, keahlian memasak sering kali lebih penting dibandingkan harga daging itu sendiri.

Baca juga: Tips Mengurangi Lemak Saat Memasak Daging Steak

7. Steak yang Dibakar Berbahaya untuk Kesehatan

Ada anggapan bahwa steak yang dibakar berbahaya bagi kesehatan. Sebenarnya, perlu dibedakan antara crust dari searing dan daging yang benar-benar gosong. 

Crust yang terbentuk melalui proses Maillard Reaction memberikan rasa gurih dan tekstur khas pada steak. Namun, daging yang terlalu gosong akibat panas berlebih memang dapat menghasilkan senyawa berbahaya seperti HCA (Heterocyclic Amines).

Untuk menghindarinya, gunakan panas tinggi dengan waktu singkat untuk membentuk crust, tetapi jangan sampai daging terbakar atau berubah hitam sepenuhnya. Dengan teknik yang tepat, steak tetap aman dan lezat untuk dikonsumsi.

8. Steak Tanpa Marbling Kurang Lezat

Marbling atau distribusi lemak pada daging sering dianggap sebagai penentu utama rasa.

Namun, potongan seperti tenderloin yang minim marbling tetap bisa lezat karena teksturnya yang sangat empuk. Kelembutan tenderloin membuatnya menyerap rasa dari bumbu dan saus dengan baik, sehingga tidak memerlukan lemak berlebih untuk memberikan cita rasa.

Kunci untuk mengolah steak tanpa marbling adalah menjaga tingkat kematangannya agar tidak terlalu kering.

9. Steak Harus Dimakan Langsung Setelah Dimasak

Banyak yang berpikir bahwa steak harus segera dimakan setelah selesai dimasak. Faktanya, steak perlu diistirahatkan selama 5-10 menit sebelum disajikan.

Proses ini memungkinkan jus daging yang terkumpul selama memasak untuk kembali meresap ke dalam serat daging, menghasilkan tekstur yang lebih juicy dan lembut.

Jika dipotong langsung, jus akan keluar, membuat steak kehilangan kelembutannya. Jadi, biarkan steak “beristirahat” sebelum disajikan untuk hasil yang maksimal.

10. Steak Tidak Cocok untuk Diet

Steak sering dianggap tidak cocok untuk diet karena kandungan lemaknya.

Namun, potongan seperti sirloin tanpa lemak atau flank steak adalah sumber protein yang sangat baik untuk diet sehat. Steak tanpa lemak mengandung nutrisi penting seperti zat besi, seng, dan vitamin B12 yang mendukung kesehatan tubuh.

Saat dimasak dengan teknik sehat seperti panggang tanpa mentega berlebih atau bumbu berkalori tinggi, steak menjadi pilihan yang lezat dan bergizi untuk diet seimbang.

Baca juga: Daftar Menu Signature di Meatguy Steakhouse SCBD Rekomendasi Untuk Anda!

Memahami mitos dan fakta seputar daging steak dapat membantu Anda menikmati hidangan ini dengan lebih maksimal.

Steak tidak harus mahal atau penuh marbling untuk terasa lezat, asalkan dimasak dengan teknik yang tepat.

Tingkat kematangan, marinasi, dan cara penyajian semuanya bisa disesuaikan dengan preferensi pribadi tanpa perlu terjebak pada mitos.

Kami mengajak Anda untuk mengunjungi Meatguy Steakhouse dan merasakan langsung steak terbaik yang diolah dengan teknik sempurna oleh chef profesional kami. Nikmati berbagai pilihan potongan steak berkualitas, mulai dari ribeye hingga tomahawk.

Untuk reservasi dan informasi lebih lanjut tentang menu eksklusif kami, kunjungi situs web resmi Meatguy Steakhouse. Pastikan Anda mendapatkan pengalaman bersantap yang tak terlupakan bersama kami!